Jika kita jalan-jalan di sepanjang
ruas lingkungan tempat tinggal, nampak banyak sekali tempat-tempat
berjualan pulsa elektrik baik itu di counter atau bahkan di depan rumah.
Hal tersebut tidak menjadi aneh mengingat bisnis pulsa elektrik sangat
menjanjikan prospek yang baik karena modal relatif ringan dan resiko
yang rendah. Kami katakan dengan modal relatif murah karena pada
kebanyakan distributor pulsa hanya mensyaratkan calon agen mempunyai
hape dengan nomer simcard yang aktif dan deposit minimal Rp. 50.000
langsung bisa berjualan.
Distributor tidak mensyaratkan calon agen harus mempunyai counter, inilah menariknya bisnis ini. Sedang, resiko rendah dapat diartikan bahwa saldo deposit pulsa tidak ada masa kadaluarsanya, sehingga katakanlah jika terjadi skenario yang terburuk 'pulsa tidak laku dijual', toh pulsa dapat digunakan sendiri atau untuk keperluan keluarga. Siapa individu yang tidak membutuhkan pulsa sekarang? Pendek kata, bisnis pulsa elektrik merupakan peluang usaha mandiri yang berprospek cerah jika kita tahu bagaimana mengelolanya.
Distributor tidak mensyaratkan calon agen harus mempunyai counter, inilah menariknya bisnis ini. Sedang, resiko rendah dapat diartikan bahwa saldo deposit pulsa tidak ada masa kadaluarsanya, sehingga katakanlah jika terjadi skenario yang terburuk 'pulsa tidak laku dijual', toh pulsa dapat digunakan sendiri atau untuk keperluan keluarga. Siapa individu yang tidak membutuhkan pulsa sekarang? Pendek kata, bisnis pulsa elektrik merupakan peluang usaha mandiri yang berprospek cerah jika kita tahu bagaimana mengelolanya.
Saudara kami punya
sebuah toko kelontong. Setiap hari toko dipadati dengan pembeli untuk
membeli semua kebutuhan sehari-hari. Saudara kami memanfaatkan ruang
yang ada untuk sekalian jualan pulsa. Tak kurang 20 transaksi terjadi
setiap harinya. Beruntungnya, saudara kami itu tidak mengeluarkan biaya
sewa karena toko berdiri di atas tanah sendiri. Dari setiap transaksi
bisa untung sekitar Rp. 750, bersihnya sehari bisa mendapat 20 x Rp 750 =
Rp 15.000 atau sebulan Rp. 450.000 hanya dari penjualan pulsa yang
didomplengkan di toko. Bukankah ini sebuah peluang usaha yang besar?
Reni seorang pekerja buruh
pabrik di sebuah perusahaan rokok ternama di Malang. Dia mempunyai teman
kerja yang jumlahnya ratusan. Reni memanfaatkan peluang bisnis pulsa di
lingkungan tempat kerjanya dengan baik. Berbekal kepandaiannya dalam
bergaul dan dukungan server pulsa yang valid, dia bisa mendapat
sekurangnya 10x transaksi per harinya. Jika tidak bekerja di pabrik,
Reni berjualan pulsa di depan rumahnya dengan modal mini etalase
berharga 350 ribu-an. Tak kurang 5 transaksi per hari berhasil
diperolehnya di lingkungan rumah tempat tinggalnya. Total 15 transaksi
per hari diperoleh, atau keuntungan sebesar Rp. 750 x 15 = Rp. 11.500
atau Rp. 337.500 per bulannya. Pendapatan total ditambah dengan
pendapatan sebagai buruh pabrik cukup dapat membantu ekonomi keluarga.
Dua contoh di atas adalah
gambaran bisnis pulsa jika dianggap sebagai bisnis sampingan atau untuk
penghasilan tambahan. Coba bayangkan jika lebih dikelola dengan tepat,
bukan tidak mungkin akan menjadi penghasilan yang utama. Okelah kalau
untuk Reni cukup berat seandainya ingin mengembangkan bisnis pulsanya ke
luar karena waktu sudah habis di pabrik. Tetapi bagi saudara kami yang
mempunyai toko kelontong, peluang lebar membentang untuk berekspansi
menjadi sebuah usaha mandiri. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
pendapatan bersih pulsa dari toko adalah 450.000 dari 20 trx per
harinya. Disewalah sebuah ruko untuk counter pulsa berharga sewa Rp.
5.000.000,- plus biaya beli etalase kurang lebihnya 1 juta, deposit
pulsa plus kartu perdana dan beberapa aksesoris sebagai awal sebesar Rp.
1.000.000,- Karyawan ada 2 dengan sistem shif pagi dan sore @ Rp
300.000/bulan Total modal adalah 12,2 juta. Modal diperoleh dari
pengajuan kredit melalui KUR BRI sebesar 5 juta dengan jaminan tokonya
dan sisanya dari kantong sendiri. Untuk mendapat pendapatan impas atau
break even point (BEP), counter setidaknya harus melakukan: Modal tetap
(sewa plus gaji karyawan) dibagi 12 bulan dibagi 30 hari dibagi Rp. 750
(untung per trx) atau 12,2 juta/12/30/750 = 45 transaksi. Karena sudah
memiliki bisnis pulsa di toko sebesar 20 trx per hari, kasarannya hanya
25 transaksi lagi yang dibutuhkan untuk mendapat nilai impas. Intinya,
hasil jualan pulsa di toko digunakan untuk memback up kemandiriian di
counter. Faktanya, ruang counter yang ada masih bisa dimanfaatkan untuk
bisnis kartu perdana dan aksesoris. Sebuah peluang usaha baru yang
prospek bukan?
ANDA BISA MEMULAI BISNIS INI DENGAN CARA MENGIRIM SMS, KETIK :
REG DEALER MISTAR#NAMA#ALAMAT LENGKAP
KIRIM KE SALAH SATU MISTAR CENTER BERIKUT
087764103418 - 083854767455 - 085257612211 - 085735282211 - 089654735977 - 08983570511
Lantas bagaimana dengan individu
yang full terjun dalam bisnis pulsa tanpa backup? Untuk jenis ini
dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Aspek lokasi, modal, dan
insting pebisnis menjadi poin yang sangat penting.
1. Lokasi
Pemilihan
lokasi counter harus memperhatikan: potensi saingan, kepadatan lalu
lintas, sosial ekonomi lingkungan, dan jam kerja. Potensi saingan harus
diperhatikan dengan baik karena merekalah yang bakal head to head dengan
bisnis Anda. Service yang optimal menjadi jurus yang lebih baik
daripada banting-bantingan harga jika anda memutuskan untuk head to
head. Kepadatan lalu lintas jelas menjadi prioritas, semakin banyak
traffik orang berlalu lalang di dekat counter Anda, semakin besar
peluang jasa Anda terjual, hanya harga sewa biasanya lebih mahal. Trafik
lalu lintas jalan antara lebih baik dihindari karena keramaian justru
semu karena biasanya kebanyakan dalam jalur cepat. Lokasi seperti dekat
pasar, pusat pendidikan, pusat kost menjadi tempat yang primadona.
Sosial ekonomi lingkungan juga perlu diperhatikan untuk melihat seberapa
besar daya beli dan tingkat konsumtif penduduk setempat. Jam kerja juga
harus dinilai, terkadang ada lokasi yang ramai tetapi begitu waktu
menginjak sore justru sepi. Beri skor pada masing-masing poin di atas,
ambil reratanya dan ambil yang terbaik tentu dengan menyesuaiakan modal.
2. Modal
Modal
menjadi poin paling penting dari setiap usaha. Mengincar lokasi usaha
yang tepat tetapi tidak ada modal ya sama juga bohong. Untuk
menyesuaikan antara Modal dan lokasi, dibutuhkan hitung-hitungan yang
valid. Modal biasanya dibagi dalam 2 bentuk, modal absolut dan modal
variable. Modal absolut adalah modal yang pasti harus keluar apapun yang
terjadi seperti biaya sewa dan gaji karyawan. Modal variable adalah
modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha counter,
seperti inventaris macam etalase, deposit pulsa, beli aksesoris hape,
kartu perdana dll. Untuk menyesuaikan Modal dan lokasi salah satu
parameternya adalah BEV atau break even poin. BEV dapat diartikan pula
sebagai titik impas dari sebuah usaha atau titik dimana usaha dikatakan
tidak untung dan tidak rugi. Untuk menghitung BEV ada rumusnya, yaitu:
BEV unit = Biaya absolut : (Harga jual per unit - Biaya variable per unit)
BEV rupiah = Biaya absolut : (1 - (Biaya variable per unit : Harga jual per unit)
Hanya, rumus BEV di atas adalah
jika kita ingin mendapatkan keuntungan yang ingin dicapai.Faktanya dalam
bisnis pulsa, besar keuntungan per transaksi sudah jelas dan tidak
perlu dihitung karena harga pasaran hampir semua counter adalah sama.
Misalnya, pulsa im3 5 ribu dijual 6 ribu dengan keuntungan kurang
lebihnya 850, atau pulsa simpati 5 ribu dijual dengan harga 6 ribu
dengan keuntungan 650. Katakanlah ambil rerata keuntungan dari setiap
transaksi minimal 750. Rerata keuntungan per transaksi dalam bisnis
pulsa akan sulit dihitung mengingat kita tidak dapat mengarahkan
konsumen untuk membeli voucher pusla elektrik jenis tertentu. Yang ada
akhirnya adalah rerata dalam angka ansumsi minimal dan kami
mendefinisikan angka minimal itu dalam angka 750.
BEV pada bisnis pulsa akhirnya berubah menajadi:
Modal absolut : 12 bulan : hari aktif : keuntungan
Sebagai
contoh misal modal sewa ruko 7 juta dan gaji karyawan 2 orang @
300.000/bulan, waktu aktif 28 hari per bulan plus asumsi untung rerata
750 per trx, maka BEVunit/transaksi adalah: 14,2 juta dibagi 12 : 28
hari : 750 atau sama dengan 53 transaksi. Jadi, untuk mendapatkan titik
impas modal, maka counter minimal harus melakukan transaksi pulsa
sebanyak 53x transaksi per hari. Kurang dari 53 transaksi berarti rugi,
sebaliknya jika lebih dianggap sebagai keuntungan bersih. Nilai BEV
transaksi ini akan menurun jika counter di handle sendiri tanpa karyawan
dan asumsi keuntungan lebih dari 750 per transaksi. Secara sekilas, 53
transaksi dalam satu hari terlihat cukup berat bagi counter baru, cuma
yang perlu diingat adalah bahwa hitung-hitungan di atas adalah jika
murni transaksi pulsa elektrik yang dihitung, belum termasuk keuntungan
jika counter menjual kartu perdana dan aksesoris. Acuan nilai rupiah
yang harus terkumpul barangkali lebih bisa diterima, misal dalam contoh
di atas adalah BEV rupiah 53 trx x 750 = Rp 39.750 atau setidaknya
counter harus mendapat penghasilan Rp. 39.750 per harinya jika ingin
usaha impas.
3. Insting
Insting
pebisnis juga salah satu poin yang penting. Meski condong bersifat
subyektif, faktanya insting bisnis bisa menimbulkan kenyamanan dan rasa
percaya diri terhadap usahanya yang bersinergi positif dengan etos
kerja. Terkadang, sukses tidaknya usaha kita dimulai dari keyakinan atas
keputusan awal yang telah diambil. Tanpa insting, anda tidak akan
pernah berani memulai sesuatu. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba,
akan tetapi jangan gagal dengan cara bodoh.
segera ambil tindakan, lakukan pendaftaran untuk menjadi dealer pulsa elektrik semua operator agar anda bisa segera melakukan penjualan pulsa. KLIK CARA DAFTAR
sumber naskah : http://pulsa-murah-lengkap.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar