Berusaha memahami keinginan para konsumen menjadi salah satu strategi jitu dalam memasarkan sebuah produk. Ketika konsumen merasa nyaman dan senang dengan pelayanan yang diberikan, maka tak jarang mereka akan semakin loyal dengan bisnis yang Anda jalankan. Hukum seperti inilah yang perlu dipahami para pelaku usaha, sehingga para calon konsumen tidak segan-segan untuk memborong produk maupun jasa yang mereka tawarkan.
Pada dasarnya banyak sekali hukum psikologi yang bisa dimanfaatkan para pelaku pasar untuk memahami perilaku konsumennya. Melalui pendekatan langsung dengan para konsumen, pemasar bisa mengambil hati pelanggan dan membangun kedekatan emosi antara pelaku usaha dan para pelanggan setianya.
Nah, untuk membantu para pelaku usaha dalam memasarkan produk-produknya, berikut ini kami informasikan beberapa hukum psikologi yang bisa dimanfaatkan untuk menarik minat pelanggan.
Hukum Resiprositas
Hukum ini membahas tentang kebiasaan manusia yang cenderung membalas budi terhadap apa yang diterimanya. Karenanya, sebisa mungkin curahkan waktu, pikiran, dan tenaga Anda untuk memberikan pelayanan terbaik kepada calon konsumen. Sebab, pelayanan prima yang Anda berikan akan meningkatkan loyalitas para pelanggan, sehingga mereka tidak segan-segan untuk ikut serta mempromosikan bisnis Anda kepada khalayak ramai, seperti misalnya melalui strategi pemasaran word of mouth (mempromosikan produk dari mulut ke mulut).
Hukum Social Proof
Berdasarkan hukum tersebut, seorang manusia selalu membutuhkan pengakuan dari lingkungannya dan tidak mau dikucilkan atau merasa bodoh. Kondisi inilah yang membuat para konsumen lebih memperhatikan pengaruh lingkungan sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Sehingga tidak heran bila sampai hari ini konsumen lebih memilih produk bermerek terkenal atau brand luar negeri untuk menunjukan status sosial mereka.
Hukum Scarcity
Pembatasan segmen pasar ternyata menjadi salah satu daya tarik bagi para calon konsumen. Konsumen akan lebih tertarik pada barang-barang yang persediaannya terbatas sehingga terkesan makin eksklusif dan tidak terlihat pasaran. Strategi inilah yang mengantarkan kesuksesan para pelaku bisnis distro, karena mereka cenderung memproduksi produk-produk seperti kaos, tas, sepatu, maupun aksesoris dengan jumlah yang terbatas untuk setiap modelnya.
Hukum Perbandingan
Hampir setiap orang memiliki kebiasaan untuk membandingkan sesuatu dengan yang lain, sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya. Faktor inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk memudahkan para calon konsumen dalam mengambil keputusan. Strategi pemasaran ini sekarang sudah banyak dijalankan para pelaku usaha, misalnya saja seperti produsen keripik pedas yang mulai menawarkan tingkat rasa pedas yang beragam, mulai dari yang level sedang, level pedas, dan tertinggi level ekstra pedas.
Dengan berusaha memahami karakter dan keinginan tiap konsumen, diharapkan jumlah pelanggan yang Anda miliki bisa terus bertambah banyak dan omset yang didapatkan setiap bulannya semakin meningkat tajam. Semoga informasi tips pemasaran tentang manfaatkan hukum psikologi agar konsumen tertarik membeli ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pelaku pasar untuk meningkatkan omset penjualannya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses
sumber (www.bisnisukm.com)
.
0 komentar:
Posting Komentar